Sabtu, 11 Januari 2014

Undangan Menulis Cerita Pendek: “Lihat, Dengar, Rasa”

Mukadimah:
Asssalamu’alaikum, Wr.Wb. 
Rekan-rekan penulis yang baik dan damai hatinya. Dalam rangka ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT yang telah mempercayakan kami sehingga dapat mendirikan “Efarasti Publishing”, maka bersama ini kami menyelenggarakan Undangan Menulis Cerita Pendek: “Lihat, Dengar, Rasa”. Pada kesempatan kali ini, kami tidak menentukan suatu tema yang diangkat atau dengan kata lain cerpen-nya bertemakan bebas. Dengan demikian rekan-rekan bisa bercerita tentang keluarga, kisah cinta, persahabatan, pekerjaan atau apapun. Akan tetapi rekan-rekan diharuskan untuk mengawali cerpen-nya dengan sebaris pertanyaan yang sesuai dengan cerita yang akan disajikan.
Adapun syarat dan ketentuannya dapat di simak di bawah ini.

Syarat dan Ketentuan:
1.      Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2.      Naskah harus asli, orisinal karya sendiri, bukan hasil gotong-royong, bukan kutipan, saduran, plagiat, copy paste, terjemahan bebas atau hasil joki writer.
3.      Naskah bukan karya orang lain atau menjiplak baik sebagian maupun keseluruhan dari naskah yang telah ada dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya, baik di media massa cetak maupun media elektronik yang beredar di dalam negeri, luar negeri bahkan di luar angkasa.
4.      Secara keseluruhan isi naskah (termasuk judul) menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika ingin menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah harus ditulis miring (italic) dan diberi catatan kaki.
5.      Naskah tidak mengandung unsur SARA, pornografi, politik, diskriminasi, intimidasi, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian negara, instansi, kelompok tertentu atau perorangan.
6.      Naskah diketik rapi dengan ketentuan sebagai berikut;
a.       Kertas A4.
b.      Semua garis tepi (margin) 3 cm (atas, bawah, kiri dan kanan).
c.       Jenis huruf Times New Roman.
d.      Ukuran huruf 12 pt.
e.       Jarak spasi 1,5 pt.
f.        Minimal 5 halaman dan maksimal 7 halaman.
Atau bisa langsung rekan-rekan download format naskahnya di SINI.
7.      Di awal naskah sertakan sebaris pertanyaan sebagai tirai pembuka dari cerpen-nya.
8.      Di akhir naskah sertakan biodata narasi penulis maksimal 25 - 50 kata.
9.      Posting kembali info event ini (boleh tanpa poster) di Facebook atau Blog masing-masing (untuk catatan di Facebook, tag minimal 25 orang).
Syarat dan Ketentuan Lainnya:
1.      Untuk memudahkan komunikasi dan syarat utama dalam mengikuti event ini, setiap peserta harus “like” Fanspage Efarasti Publishing di SINI.
dan follow Blog Efarasti Publishing di SINI.
2.      Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah/ karya terbaiknya.
3.      Selama event ini berlangsung naskah yang masuk tidak dapat ditarik kembali dan tidak diperkenankan diikutsertakan pada event lainnya.
4.      File naskah yang sudah di-download diganti/ diberi nama sebagai berikut:
LDR#Nama Pena#Judul Cerpen
Contoh: LDR#Hilda Soraya#Cinta Jangan Bersunyi
5.      Kirimkan naskah Anda ke alamat E-mail:
undanganefarasti@yahoo.com
Naskah dikirim dalam bentuk lampiran (attachment), bukan di badan e-mail.
Hadiah untuk Para Kontributor:
1.      Seluruh kontributor mendapatkan elektronik Sertifikat Piagam Penghargaan (e-SPP) dan diskon di setiap pembelian buku event ini.
2.      Juara I berhak mendapatkan paket penerbitan di Efarasti Publishing dengan pilihan Paket Umum senilai Rp. 500.000,- (berlaku selama 6 bulan setelah pengumuman), dan 1 buah buku terbit event ini.
3.      Juara II berhak mendapatkan paket buku senilai Rp. 200.000,- dan 1 buah buku terbit event ini.
4.      Juara III berehak mendapatkan paket buku senilai Rp. 100.000,- dan 1 buah buku terbit event ini.
5.      25 naskah terbaik (termasuk naskah 3 juara dan 3 naskah penulis undangan) akan diterbitkan di Efarasti Publishing.
6.      Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat atau diintervensi oleh siapa pun.
Batas waktu pengiriman naskah (deadline):
Sabtu, 11 Januari 2014
(bertepatan dengan 7th Anniversary Pernikahan Ratu Elia Yuanita, S.Si)
Jam: 23:59 WIB
Catatan:
1.      Royalti yang diperoleh dari penjualan buku disalurkan untuk kemanusiaan.
2.      Kami akan segera memperbaiki info event undangan menulis ini jika ada kekeliruan redaksional atau hal-hal lainnya.
“Kami nantikan karya terbaik rekan-rekan.”
Wasssalamu’alaikum, Wr.Wb. 
===>>>
Miliki segera buku-buku terbitan Efarasti Publishing
1. Ci... Luk... Ba...!!! (Cinta... Luka... Banget...!!!)
2. Mustajab Cinta
3. Mama, Gelar Pahlawan Sepanjang Masa
4. Mengheningkan Cinta
Informasi selengkapnya, silakan kunjungi di SINI.
===>>>
Download info event lomba ini di SINI.

Rabu, 01 Januari 2014

Pada Suatu Ketika...

Kurapatkan tangan di telinga, kusembunyikan muka di balik bantal. Suara itu membuatku bergidik, seperti sedang mendengar pertanda perang.

Aku gemetar, tak sangggup mendengar. Pintu rumah membuka pelan, ada suara langkah.
“Ampuun, nih eneng, orang pada menyambut tahun yang berubah, eh dia malah gelagepan di kamar,”suara bibik memecah takutku.

“Gak mau, Bi, keluyuran. Lagian serem,” kujawab sekenanya “Serem ? napa emang ?”

 “Ya serem aja,” aku menyambar remote teve sebelum bibi menguasai.

 *** 
Sungai Batanghari memancarkan pantulan warna, suara menggelegar terdengar dimana-mana. Malam yang selalu penuh hiruk pikuk, pikirku. Langit masih berwarna, entah dua atau tiga jam lagi, waktu yang dinanti akan datang. Tak habis pikir, mengapa kita menunggu sesuatu yang begitu abstrak, waktu.

Ya, waktu. Apakah kita pernah diajak bersepakat tentang waktu, tentang jumlah menit dalam jam. Tidak kan ? kita hanya menerima begitu saja.

 “Woi, ngapain bengong ?” Suara keras Leroy mengusikku. Aku acuh.

“Mikirin Nadya ya ?” Belum puas ia mencoba menjahiliku.

 ‘“Kalo iya kenapa, kalo ngga kenapa,” kujawab ketus.

“Anjrit, ketus amiiir..” Leroy kesal dengan jawabanku

 “Makanya jangan LDRan,” sambung Leroy tanpa rasa bersalah. Hatiku memang sendang gundah.

“Yee, dia bengong lagi, udah ngaku aja kalau kangen, telpok kek, sms kek, kan beras,” Leroy mencoba menebak-nebak lamunanku.

“Kami sudah berjanji untuk gak kontak enam bulan,” Leroy bengong mendengar penjelasanku.

 “Gila emang kalian, udah LDR pake gituan lagi. Tinggal nunggu putusnya aja,” Leroy menggeleng-geleng kepala.

Cinta, ehm...cinta. Begitu sulit aku memahaminya. Aku tak yakin ada yang bisa menggantikan Alya, tidak juga Nadya. Ah, biarlah waktu yang menguji semua. Jalanan makin padat, mobil-mobil silang sengkarut di depan Pasar Angso Duo, kami memilih menepi di warung kopi.

 ***

 “Nadya, yakin gak mau ikutan keluar ?”

 “Ga Ma, males, lagian mau ujan. Nadya di rumah aja,” kujawab ajakan mama tanpa memalingkan tatapan dari layar kaca. Serial Bart Simpson ini mengingatkanku padamu, Damar.

Ah, kenapa juga kita pakai ide gak kontak-kontakan selama enam bulan ini. Kalau saja aku berani melawan rasa takutku, andai saja aku berani meniup terompet pemberianmu dulu, mungkin sekarang ktia sedang telpon-telponan dan berbagi rindu.

Ah, entah apa yang merasuki memoriku, sehingga tiap kali mendengar suara terompet aku merasa ngilu dan ketakutan. Alih-alih meniupnya. Aku tahu kau benci melihat aku jadi perempuan penakut, aku tahu kau tak suka melihat aku lemah. Tapi, kamu gak bisa memaksakan semua, ini kan butuh proses, Mar.

Ah, kamu memang lelaki keras kepala. Masak menguji cinta harus pakai gak komunikasi enam bulan.

 ***

“Woi, Damar, angkat tuh hapemu, sapa tahu Nadya,”

 “Mana mungkin ia berani niup terompet,”

 “Terompet ? apa urusannya ma terompet ?” Leroy bingung, meski bingung kopi tetap diseruput. Ehm, dasar...!

“Perjanjian enam bulan ini batal, kalau ia berani melawan rasa takutnya.”

Kulirik hape, bener ternyata Nadya.

“Halo....halo...Nadya...?”

 “Happy new year, Damar......teeeeeeeeeeeettttttttt teeeeeeeeeeeeet,” suara di ujung telepon memekakkan.

 “What ???”

 “Yup aku berani meniup terompet serem ini, untuk kamu,” suara Nadya nyaris tak terdengar tergusur letupan kembang api yang mewarnai langit Jambi. Ah, Nadya andai kamu ada disini...


Sumber inspirasi : www.dakwahwisata.com

Proudly Support by :